DI BERI KENIKMATAN OLEH DOKTER CLAUDIA




 Memang cerita ini agak sudah lama aku alami, tapi baru kali ini aku berani untuk menceritakan kisahku pada kalian yang antusias dengan cerita dewasa. Saat itu aku yang mau keterima di salah satu perusahaan asuransi jiwa diharuskan untuk mengecek kesehatan di sebuah klinik aku diajak oleh temanku untuk membantu di perusahaanya yang bekerja.

Padahal aku malas untuk pergi ke klinik karena mungkin hanya di perikasa kesahatan diambil darah dll , memastikan kalau ada penyakit atau tidak di dalam tubuhku. Aku datang ke klinik kira kira pukul 8 malam, niatnya agar cepat selesai namun tetapi aku masih harus menunggu dokternya kira kira setangah jam. Dokter tersebut datang sudah kuduga dokternya laki laki dan sudah berumur. Pertama, aku masuk ke klinik sudah di tangani oleh perawat yang shift. Mbak, kapan nih mau di ambil darahku? Kataku bertanya. “Sebentar lagi mas, sabar ya mungkin dokternya baru bersiap siap menuju ke sini, atau mungkin dia terkena macet.


Lama menunggu ternyata bukan dokter yang tadi, ternyata beda lagi dokternya yang menangani chekup. Aku berniat jika dalam waktu 10 menit tidak datang lebih baik aku pulang ke rumah saja karena sudah bosan untuk terus menunggu. Saat aku menoleh kebelakang dan beranjak dari kursi, aku melihat wanita yang masuk ke dalam klinik. Sungguh cantik sekali dengan tubuh yang seksi dan buah dada yang membusung ke depan, aku perkirakan dia berusia 30 an tapi dari segi tubuhnya masih seperti ABG.

Saat dia berjalan melewati diriku, terlihat pantatnya yang sekal begoyang kekiri ke kanan menggugah gairahku, coba saja jika dokter yang mengecek diriku dia, aku jadi betah dan lama pun tak masalah untuk menunggu. Tapi kembali lagi apa benar dia dokter yang mau memeriksa diriku?

Tiba-tiba perawat tadi datang menghampiriku, “mas, silahkan masuk. Dokternya sudah datang” Wah benar sekali yang memeriksa diriku adalah dokter cantik. Aku jadi semangat lagi dan berjalan menuju ruang periksa. Dengan malas aku beranjak dari kursi dan membuka pintu ruangannya, hawa sejuk dan nada yang merdu terdengar “selamat malam, mari silahkan masuk” aku sungguh tak menyangka wanita secantik ini sedang memeriksa diriku.



Aku balas, “Iya, selamat malam dokter.” dengan nada manja. Dia malah tersenyum, mungkin karena geli mendengar perkataanku melihat senyumannya membuat hatiku sungguh sumringah dan luluh, yang tadinya sudah gak semangat sekarang menjadi semagat lagi. “Sekarang, mas silahkan berbaring di sana dan tolong untuk membuka kaosnya sebentar ya mas” Sambil menunjuk ke arah sana, aku pun ikut perintahnya dan berbaring di ranjang.

Aku ketahui nama dari dokter tersebut adalah DR.Claudia, dia menuju ke arahku dengan mengalungkan stetoskop di lehernya, dan berjas putih. Sebelum menaruh stetoskopnya dia berkata pernah menderita penyakit liver, tipes dll, tanyanya

Aku Cuma menggeleng dan menjawab “tidak pernah bu” Disuruh aku untuk mengambil nafas yang panjang.


Secara berulang-ulang, dan stetoskopnya sudah berada di dadaku. Saat aku mengambil nafas, seketika aliran darahku naik dan membuat aku gugup menjadikan batang kemaluanku tegang secara perlahan di dalam celana dalam. aku ketahui Bu Claudia sedang menutup matanya sambil merasakan detak jantungku dengan stetoskopnya jadi dia gak tahu kalau batang penisku mulai berdiri, dan saat dia turun menuju ke perut saya, semakin tegang aku di buatnya dan terlihat tonjolan di celana yang aku pakai.

Saat kulihat dia membuka mata dia malah terkejut, ehh kenapa tuh? kok berdiri seperti itu? kamu terangsang ya? “ Tanya Bu Claudia.

“Waduh, seketika aku langsung malu dan memerah wajahku karena ketahuan kalau penisku tegang”

Sekarang gantian coba kamu buka celana kamu tuh, barangkali kamu mengidap penyakit hernia, sekalian aku periksa”


“weh, kok makin jadi begini nih. Aku pun menurut saja dan melepaskan celana panjangku, aku kembali lagi disuruh untuk berbaring. Sekarang aku hanya memakai CD di hadapan Bu Claudia. dokter yang mempesona cantik sekali.

Dokter malah tersenyum melihat tubuhku sekarang telanjang, dan melihat pastinya di area selakanganku yang menonjol. “eh itu sekalian dibuka, sambil menunjuk ke arah penisku”

“Waduh, malah disuruh membuka celana dalamku juga, mau apa nih dokter, gumamku.


Aku plorotkan saja celana dalamku, seketika Bu Claudia senyum-senyum sendiri melihat penisku yang berdiri walau memang ukuran penisku terbilang kecil tapi kalau sudah semakin tegang bisa disamakan dengan penis lainnya.

“hehe, itu kamu kecil ya mas, canda sih dokter” Sambil memegang penisku jleeebbbbb disentuh olehnya penisku dengan tangan lembut dan halus. Aku hanya memejamkan mata , ini di periksa model apa? masa iya penisku di pegang dan di kocok kocok. Aku pun malu dan terdiam, semakin lama semakin membesar dan menegang tangannya masih menempel di penisku. Dipegang dari pangkal sampai ke ujung dan sesekali dia meremas buah zakarku.

“Apa memang caranya seperti ini untuk mengetahu kalau aku mengidap penyakit hernia atau tidak?” Tanyaku dalam hati.

Dia berpaling dari muka saya, dia mendengarkan suara perut tanpa menggunakan stetoskopnya, langsung dengan kupingnya dan mengarah ke penisku. “Mas, kamu sudah pernah bermain gituan, tanyanya??”

Aku yang gugup terbata bata “beee… beelumm.. pernah bu, kataku “

Baru kali ini aku telanjang di hadapan wanita yang secantik ibu, langsung aku yang melihat dari belakang wajah Dr.Claudia menyentuh penisku dengan mulutnya. Gerrrrrrrr, rasanya langsung merinding dari dengkul sampai ke ubun-ubun kepala. “Ahhhhhhh” Aku sempat mendesah saat mulut Dr.Claudia mengulum penisku.


Dengan lidahnya, dia memainkan menjilati dari ujung penis, hiiiii geli sekali dan merinding kurasakan hampir semua batang penisku masuk ke dalam mulutnya. Ku lihat dari belakang kepala bu cloudia naik turun, dia mengocok penisku dengan mulutnya sambil disedot-sedot seperti minunm es, “slrupp sslruppp”

Sungguh nikmat sekali, memang aku baru pertama kali merasakan rasa nikmat sungguh luar biasa, aku yang berbaring di periksa memakai mulutnya. Hmmm, sungguh aku tak tahan jilatan yang lihai dari mulutnya membuat penisku basah. Gesekan demi gesekan menyentuh dinding di mulutnya.

“Ahh.., ahhh.., ourhhgghh..,,” kira-kira ada 10 menitan aku merasa sudah tak tahan. Rasanya ingin mengeluarkan sperma yang sudah aku tahan-tahan dan akhirnya, crottt crott sebanyak 3 x semprotan aku keluarkan di dalam mulut Dr.Claudia. Dia tidak jijik melainkian dia mengusap dan membersihkan dengan lidahnya sampai dia telan semua cairanku,

Rasanya seperti melayang-layang tubuhku “Ahh, kok baru segini kamu sudah keluar?” Dia meledek dan mengalihkan wajahnya. “Maaf dok, memang aku baru pertama kali diperlakukan seperti ini jadi belum ahli. kataku tesendak-sendak karena kelemasan. Dokter tak menjawab dan dia malah menuju kearah pintu untuk menggantung jas yang dia pakai, dia malah membuka semua pakaiannya dari kaos dan rok yang dia pakai. Sekarang dia juga ikut telanjang dan pintu ruangannya juga sudah di kunci.

Aku melihat tubuh Dr.Claudia memang masih kencang. Dari toketnya yang montok satu persatu dari BHnya dia copot, dilanjut dengan celana dalamnya. wow amazing sekali tubuh ini, melihat kemolekan dari atas sampai bawah sungguh sempurna dan baru pertama kali aku juga melihat dengan mata kepalaku secara langsung bentuk vagina seorang wanita.

Saat dia berbalik dan menyampingkan rambutnya, pantatnya juga bersih dan kencang kenyal, dan melihat seperti itu kembali batang penisku mulai berdiri lagi. Dia berjalan menuju kearah saya dan menyodorkan kedua dadanya kemuka saya. hmmm, aroma yang harum sekarang wajahku tertutup oleh buah dadanya yang montok. di goyang-goyang olehnya, tanpa perintah aku langsung menciumi buah dadanya.

Aku pegang dadanya dan aku remas sambil aku cium kemudian sedikit aku sedot putingnya, lama-kelamaan semakin keras. Dr.Claudia adalah wanita kedua yang pernah aku rasakan buah dadanya, yang pertama adalah ibu saya yang waktu kecil menyusui diriku.

Dengan hisapan yang kencang, aku sedot-sedot terus.“Ahhh..,, Ahh.,, Uhh.., “Desaha Dr.Claudia saat aku memutar lidahku di sekeliling putingnya, dengan bebas aku berganti dari kiri ke kanan. Aku yang gemas juga sempat menggigit putingya, dia mendesah kencang sambil menggigit bibir bawahnya makin lama batang penisku semakin berdiri tegak lagi dan siap untuk ronde berikutnya.

Gabung Sekarang Juga ► Agen BO+17Terpercaya Di Asia

Kupegang tangan Dr.Claudia dan memberi kode untuk naik keatas ranjang. Dia sudah paham maksudku dan dia langsung menindih diriku yang terlentang di bawah. Dengan posisi mengangkang sekarang Dr.Claudia menempelkan Vaginanya ke peniskuku. Diusap-usap dengan maju mundur, terasa sekali vaginanya yang di penuhi oleh bulu kemaluannya sudah basah di sekitar vaginanya.

Diraih penisku dengan tangannya, diarahkan ke lubang vaginanya secara perlahan. Kira-kira baru kepala penis dimasukkan, pantat Dr.Claudia turun dan blessss. Tanpa halangan semua penisku sudah masuk semua ke dalam memeknya, uhhhh rasanya beda banget saat di dalam mulut dengan di dalam vaginanya. Kalau di vagina rasanya seperti ada yang memijat karena berdenyut denyut.

Digoyang-goyangkan pantat Dr.Claudia, naik turun menerus, dari tempo perlahan sampai cepat. Ahhh.,, ahhh.,, Tangan Dr.Claudia berada di dadaku sambil menaikkan pantatnya, aku juga ikut membalas dengan menyodok pantatku naik bless, bless, bless. Rasanya sungguh nikmat tiada tara, dan tak lama juga aku mau mengeluarkan cairan kenikmatan lagi. Tapi aku mencoba untuk bertahan supaya tidak keluar dulu.

Aku masih menggenjot dengan keras, dan Dr.Claudia mendesah lagi “ahh,.. ahhh,,..” Sambil rambutnya terurai ke sana kemari dengan keringat. Aku mengimbangi permainan yang binal tersebut. Semakin kencang aku genjot Dr.Claudia mengelurkan cairan bersanan dengan cairanku yang juga ikut keluar.
“ahhhhh..,, ouhhhhh.,,” Kami berdua mencapai klimaks diwaktu yang bersamaan. Aku mengeluarkan sperma didalam dan di sembur juga oleh cairan vaginanya sambil berdenyut. Kami pun langsung membereskan semua pakain, dan aku di beri resep oleh Dr.Claudia sebagai syarat saja kalau aku lulus dan tidak ada penyakit yang berat dalam tubuhku. Aku pun meninggalkan ruangan tersebut dengan hati yang riang gembira. Pada akhrinya aku di terima di perusahaan yang besar dan itu juga termasuk cita-cita ku juga untuk ikut dalam team perusahaan tersebut.

Dari situ, aku dan Dr.Claudia sudah lost contact. Setiap aku mendatangi klinik dan ingin bertemu dengannya, dia selalu menolak untuk bertemu lagi. Entah tidak tau alasan kenapa dia dengan sejuta alasan tidak ingin bertemu denganku. Tapi ya sudahlah, karena sudah bisa merasakan kenikmatan pemeriksaan atas penyakitku.

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post